Whisky galore movie – Setelah sukses dengan dua film dan sebuah serial, kisah “Garuda di Dadaku” akan dihidupkan kembali melalui produksi film animasi. Proyek ini merupakan kolaborasi antara BASE Entertainment, KAWI Animation, Springboard, dan AHHA Korporaz.
Pernyataan Produser Shanty Harmayn tentang Nilai-Nilai Positif
Shanty Harmayn, produser sekaligus salah satu pendiri BASE Entertainment, menyatakan bahwa adaptasi ke dalam bentuk animasi akan memberikan kesempatan untuk menyajikan kembali nilai-nilai perjuangan tokoh utama yang bercita-cita menjadi pemain sepak bola profesional. “Kami ingin melanjutkan nilai-nilai positif seperti semangat pantang menyerah, kerja keras, dan persaudaraan,” ungkapnya dalam keterangan resmi pada Selasa, 1 Oktober 2024.
Baca Juga : Rekomendasi 5 Film dan Drakor yang Dibintangi Hwang Jung Min
Film animasi ini akan dipimpin oleh KAWI Animation dan disutradarai oleh Ronny Gani, seorang animator kenamaan yang telah berkiprah di Hollywood. Ronny telah terlibat dalam proyek-proyek besar seperti “The Avengers” dan “The Mandalorian”. Ia mengungkapkan, “Proyek Garuda di Dadaku ini adalah kesempatan kami untuk menghasilkan sebuah karya yang bisa dinikmati oleh pecinta film, animasi, dan keluarga pencinta sepak bola di Indonesia.”
Kisah Awal dan Perkembangan Film Garuda di Dadaku
Film “Garuda di Dadaku” pertama kali dirilis pada tahun 2009 di bawah arahan Ifa Isfansyah, diikuti dengan sekuel yang disutradarai oleh Rudi Soedjarwo pada tahun 2011. Kisah awalnya mengisahkan seorang remaja bernama Bayu yang memiliki ambisi untuk menjadi pesepak bola profesional. Dibesarkan dalam keluarga sederhana, Bayu menghadapi banyak rintangan, termasuk tekanan dari lingkungan dan keraguan orang-orang terdekatnya.
Dalam perjalanannya, Bayu tidak hanya mengasah keterampilan bermain, tetapi juga belajar tentang persahabatan, dedikasi, dan ketahanan. Semua pengalaman ini membentuknya menjadi individu yang tidak mudah menyerah dalam mengejar impiannya.
Namun, dalam versi animasi, “Garuda di Dadaku” akan menghadirkan elemen fantasi yang akan membuat petualangan Bayu menjadi lebih menarik dan istimewa. Plot dalam film animasi ini juga disebutkan akan mengalami perbedaan yang signifikan dari cerita aslinya, menawarkan pengalaman baru bagi penonton.
Produksi film animasi ini diharapkan selesai pada tahun 2026. Dengan penambahan unsur fantasi dan plot yang berbeda, diharapkan “Garuda di Dadaku” dapat menarik perhatian generasi baru, serta tetap menyampaikan pesan moral yang relevan bagi penonton. Proyek ini menjadi harapan baru bagi para penggemar cerita inspiratif, terutama di kalangan pencinta sepak bola di Indonesia.
Simak Juga : Epic Games Gugat Samsung Karena Fitur Auto Blocker