Limbus Company: 13 Novel Klasik yang Menginspirasi Ceritany

Whisky galore movie – Dalam dunia video game modern, banyak developer mengambil inspirasi dari karya sastra untuk memperkaya cerita dan karakter. Hal itu juga dilakukan oleh Project Moon, studio asal Korea Selatan, lewat game Limbus Company.

Game ini menampilkan para karakter bernama Sinner, yang masing-masing memiliki latar, sifat, dan filosofi hidup unik. Menariknya, setiap Sinner ternyata terinspirasi dari novel klasik terkenal dari berbagai negara.

Berikut daftar 13 novel terkenal yang menjadi referensi utama bagi karakter dan dunia dalam game Limbus Company.

“Baca Juga: Microsoft Siapkan Xbox Cloud Gaming Gratis untuk Gamer“


1. The Wings – Yi Sang

Yi Sang menjadi Sinner pertama di Limbus Company. Ia berkepribadian tenang dan selalu tampak lelah dengan lingkar hitam di matanya.

Karakter ini terinspirasi dari novel Korea berjudul “The Wings” karya Yi Sang tahun 1930-an. Ceritanya menggambarkan kisah seorang pria yang hidup bersama istrinya di rumah bordil dan terjebak dalam penderitaan batin. Novel ini mengangkat tema kecemasan, depresi, dan kehancuran ego manusia.


2. Faust – Johann Wolfgang von Goethe

Sinner kedua, Faust, berkepribadian lembut dan berbicara dengan nada formal. Ia terinspirasi dari karya klasik “Faust” yang ditulis Johann Wolfgang von Goethe pada abad ke-19.

Novel ini bercerita tentang sarjana jenius Faust yang membuat perjanjian dengan iblis Mephistopheles demi memperoleh kebahagiaan abadi. Ceritanya menggambarkan kesombongan manusia dan keinginan yang tak terbatas.


3. Don Quixote – Miguel de Cervantes

Sinner berikutnya, Don Quixote, digambarkan ceria dan penuh semangat heroik. Ia terinspirasi dari novel legendaris “Don Quixote” karya Miguel de Cervantes.

Novel ini mengikuti kisah Alonso Quijano, bangsawan yang kehilangan akal setelah membaca terlalu banyak kisah ksatria. Ia kemudian menganggap dirinya sebagai pahlawan pengembara bernama Don Quixote de la Mancha.


4. Hell Screen – Ryunosuke Akutagawa

Sinner wanita bernama Ryoshu berasal dari cerita “Hell Screen” karya Ryunosuke Akutagawa.

Novel Jepang tahun 1918 ini menceritakan pelukis jenius bernama Yoshihide yang rela melakukan tindakan ekstrem demi menciptakan karya sempurna. Ceritanya menyoroti sisi gelap manusia yang terobsesi dengan kesempurnaan seni.


5. The Stranger – Albert Camus

Sinner Meursault dikenal logis dan datar dalam menanggapi situasi apa pun. Ia berasal dari novel eksistensial “The Stranger” karya Albert Camus.

Novel ini berkisah tentang Meursault, pria yang hidup tanpa emosi di Aljazair dan akhirnya membunuh seseorang tanpa alasan jelas. Ceritanya menggambarkan absurditas dan kehampaan hidup manusia.


6. Dream of the Red Chamber – Cao Xueqin

Sinner Hong Lu diadaptasi dari novel klasik Tiongkok “Dream of the Red Chamber” karya Cao Xueqin.

Novel ini menceritakan Jia Baoyu, keturunan bangsawan yang menyaksikan kejayaan dan kejatuhan keluarganya. Cerita ini menjadi refleksi atas kemewahan, cinta, dan kehancuran sistem sosial pada masa itu.


7. Wuthering Heights – Emily Bronte

Karakter Heathcliff di Limbus Company terinspirasi dari novel romantis kelam “Wuthering Heights” karya Emily Bronte.

Novel tersebut mengisahkan hubungan rumit antara dua keluarga bangsawan dan cinta penuh dendam antara Heathcliff dan Catherine. Kisah ini menggambarkan emosi manusia yang ekstrem.


8. Moby Dick – Herman Melville

Sinner wanita Ishmael berasal dari novel legendaris “Moby Dick” karya Herman Melville.

Ceritanya mengikuti perjalanan seorang pelaut muda yang bergabung dengan kapal pemburu paus bernama Pequod. Kapal itu dipimpin oleh Kapten Ahab, yang terobsesi membalas dendam pada paus putih raksasa, Moby Dick.


9. Crime and Punishment – Fyodor Dostoevsky

Sinner Rodion memiliki sifat santai dan ramah. Ia terinspirasi dari novel klasik Rusia “Crime and Punishment” karya Fyodor Dostoevsky.

Novel ini mengikuti kisah Rodion Raskolnikov, mantan mahasiswa miskin yang membunuh wanita tua demi uang. Ceritanya menggambarkan konflik batin, moralitas, dan rasa bersalah manusia.


10. The Divine Comedy – Dante Alighieri

Karakter utama game, Dante, berasal dari puisi epik “The Divine Comedy” karya Dante Alighieri.

Puisi ini menggambarkan perjalanan spiritual Dante melewati tiga alam kematian: Inferno (neraka), Purgatorio (penyucian), dan Paradiso (surga). Ceritanya menggambarkan pencarian makna hidup dan penebusan dosa.


11. Demian – Hermann Hesse

Sinner Sinclair adalah anak muda pemalu yang berjuang memahami dunia. Ia diadaptasi dari novel “Demian” karya Hermann Hesse.

Novel ini bercerita tentang perjalanan spiritual seorang anak menuju kedewasaan dan pencarian jati diri di antara dunia nyata dan dunia ilusi.


12. The Odyssey – Homer

Sinner Outis berkepribadian keras dan tegas. Ia terinspirasi dari karya sastra Yunani kuno “The Odyssey” karya Homer.

Kisah ini mengikuti petualangan panjang Raja Odysseus dalam perjalanan pulang ke Ithaca setelah Perang Troya. Ceritanya menggambarkan keberanian, strategi, dan keteguhan hati manusia.


13. The Metamorphosis – Franz Kafka

Sinner terakhir, Gregor, diambil dari novel “The Metamorphosis” karya Franz Kafka.

Novel ini bercerita tentang Gregor Samsa, pria yang tiba-tiba berubah menjadi serangga raksasa. Ceritanya menggambarkan rasa keterasingan, tekanan sosial, dan perjuangan untuk diterima dalam keluarga.


Perpaduan Sastra dan Game yang Brilian

Melalui 13 referensi novel tersebut, Project Moon berhasil menciptakan dunia Limbus Company yang kaya makna. Setiap karakter memiliki kedalaman emosi dan latar moral yang kuat, terinspirasi langsung dari karya sastra klasik dunia.

Kombinasi antara tema psikologis, filosofi hidup, dan tragedi manusia menjadikan Limbus Company bukan sekadar game RPG biasa, tetapi juga karya seni interaktif yang mengajak pemain memahami sisi gelap dan indah kehidupan.

“Baca Juga: Cancer Cup Umamusume Pretty Derby: Strategi Menang di“