Pengembang Cheat Valorant Berupaya Menyogok Riot Games, Apa Sebabnya?

Whisky galore movie – Industri video game, terutama game online, masih menghadapi masalah serius terkait penggunaan cheat. Ratusan game online terpengaruh oleh tindakan curang yang dilakukan oleh segelintir oknum. Salah satu isu terbaru yang mencuat adalah tindakan seorang pengembang cheat Valorant yang dilaporkan mencoba menyogok Riot Games agar cheat yang dikembangkannya tidak dihapus oleh sistem anti-cheat.

Masalah Pengembang Cheat Valorant dalam Industri Game Online

Sistem anti-cheat yang digunakan oleh Riot Games, yang dikenal sebagai Vanguard Anti-Cheat (VAC), merupakan langkah penting dalam upaya mengatasi para cheater. GamerDoc, salah satu anggota tim pengembang VAC, baru-baru ini mengungkapkan di media sosial bahwa ia berhasil menonaktifkan salah satu jenis cheat yang dikenal sebagai spoofer. Spoofer ini dirancang untuk mengelabui sistem keamanan sehingga perangkat yang digunakan oleh cheater tidak terdeteksi dan tidak terkena sanksi.

Baca Juga : Kode Redeem Zenless Zone Zero Terbaru: Klaim 300 Polychromes Gratis!

Setelah tindakan GamerDoc, pengembang cheat yang merasa dirugikan tersebut menghubungi GamerDoc dengan nada menyindir, menuding bahwa tindakan tersebut merusak pendapatannya. Dalam pesan yang dikirim, pengembang cheat itu juga mengajukan tawaran yang mengejutkan: ia bersedia membayar 5.000 euro, yang setara dengan sekitar 85 juta rupiah, sebagai imbalan untuk tidak dihapusnya cheat yang telah ia kembangkan.

Penawaran Mengejutkan dari Cheater

Menurut pengembang cheat tersebut, ia menghabiskan waktu selama satu tahun untuk menciptakan spoofer ini serta melakukan reverse engineering terhadap sistem VAC. Namun, semua kerja kerasnya seolah hancur dalam waktu yang sangat singkat—hanya dalam satu jam setelah GamerDoc melakukan penonaktifan. Rasa frustrasi dan kemarahan pun muncul dari pihak pengembang cheat, yang merasa usaha dan waktu yang telah diinvestasikan tidak dihargai.

GamerDoc memberikan perumpamaan menarik dalam merespons situasi ini. Ia membandingkan proses pengembangan cheat dengan permainan LEGO, di mana setiap bagian perlu dirangkai dengan baik agar dapat berfungsi. Hal ini mengisyaratkan bahwa meskipun ada usaha dan kreativitas dalam menciptakan cheat, hasil akhirnya tetap merugikan komunitas gamer secara keseluruhan.

Di sisi lain, banyak netizen yang berharap agar GamerDoc menggunakan keterampilannya untuk membantu mengatasi masalah cheat di game-game lain. Upaya untuk menanggulangi tindakan curang seperti ini sangat penting demi menciptakan lingkungan bermain yang adil dan menyenangkan bagi semua pemain.

Dengan situasi yang terus berkembang ini, tantangan bagi Riot Games dan pengembang lain dalam memerangi cheat semakin besar. Namun, komitmen dari tim anti-cheat seperti GamerDoc menjadi harapan bagi para pemain yang mendambakan pengalaman bermain yang bersih dan kompetitif.

Simak Juga : Developer Dragon Age: The Veilguard Kirim DMCA ke Kritikus Game