Whisky galore movie – Pengadilan Distrik Tagansky di Moskow secara resmi melarang operasi penerbit game Lesta Group pada 3 Juni 2025. Larangan ini keluar setelah Kantor Kejaksaan Agung mengajukan permintaan untuk mengklasifikasikan aktivitas pendiri Lesta sebagai tindakan ekstremis.
“Baca Juga: Sam Altman Luncurkan Robot Mini Pemindai Tubuh Manusia“
Hakim Mikhail Strogonov memerintahkan seluruh saham Lesta Group, sebanyak 100%, disita dan dialihkan ke Federasi Rusia. Keputusan ini mulai berlaku segera setelah pengumuman.
Alasan Larangan: Dugaan Pendanaan Militer Ukraina
Sumber dalam proses hukum menyebutkan bahwa Viktor Kisly, salah satu pendiri Wargaming, dan Malik Khatazhaev, pemilik Lesta, dituduh memberikan dukungan keuangan kepada militer Ukraina. Mereka diduga menyumbang ke dana yang membeli peralatan untuk Angkatan Bersenjata Ukraina.
Menurut laporan TASS, tuduhan ini menjadi dasar pengadilan untuk menggolongkan aktivitas keduanya sebagai ekstremis. Meski begitu, pengadilan menegaskan bahwa larangan tersebut tidak berlaku langsung untuk Lesta Group sebagai entitas perusahaan atau untuk para penggunanya.
Lesta Group Tetap Beroperasi di Bawah Kendali Sementara
Lesta Group merespons keputusan itu dengan mengeluarkan pernyataan resmi di kanal Telegram. Mereka memastikan bahwa layanan game seperti World of Tanks dan World of Warships tetap berjalan normal.
Perusahaan menegaskan bahwa keputusan pengadilan tidak membubarkan entitas bisnis mereka. Saat ini, Lesta beroperasi di bawah pengawasan administrasi negara sebagai bentuk transisi kepemilikan.
Lesta juga menyatakan akan mengajukan banding atas keputusan tersebut. Mereka menyebut langkah pengadilan sebagai tindakan yang “tidak adil” dan menilai proses hukum yang terjadi tidak mencerminkan kebenaran.
Dampak pada Industri Game dan Komunitas Pengguna
Larangan terhadap Lesta menjadi yang pertama dalam sejarah Rusia yang menyasar penerbit game lokal dengan alasan keamanan nasional. Meskipun ada perubahan kepemilikan, Lesta tetap meyakinkan para pemain bahwa dukungan dan pengembangan game tetap berjalan seperti biasa.
Setelah Wargaming hengkang dari Rusia dan Belarus pada 2022 akibat sanksi Barat, Lesta mengambil alih operasional lokal dan mengelola game secara mandiri. Kini, kendali perusahaan sepenuhnya beralih ke negara, meskipun tim dan platform game tetap aktif seperti sebelumnya.
“Baca Juga: Fortnite Resmi Kembali ke App Store Apple Setelah 5 Tahun“
Kesimpulan
Keputusan Rusia untuk melarang pemilik Lesta Group menandai babak baru dalam ketegangan antara dunia game dan geopolitik. Meski operasional game tidak terganggu, status hukum dan kepemilikan perusahaan mengalami perubahan besar. Lesta berjanji untuk terus menjalankan layanan mereka, sambil mengupayakan jalur hukum untuk membatalkan keputusan pengadilan.